Abstrak

Kajian ini membincangkan tentang Pemikiran Islam yang meliputi pemikiran tentang akidah dan pemikiran tentang syariat (sistem hukum). Perubahan pemikiran dengan Islam bererti mengubah akidah masyarakat menjadi akidah Islam, dan aturannya menjadi aturan Islam. Sejak Rasulullah saw diutus untuk melakukan perubahan pemikiran dalam diri bangsa Arab ketika itu. Pemikiran Lâ ilâha illallâh yang baginda Rasulullah saw tanamkan mengubah mereka yang sebelumnya menyembah patung beralih kepada penyembahan kepada Allah SWT sahaja. Rasulullah telah mengubah pandangan mereka tentang kehidupan, dari cara pandangan yang dangkal menuju cara pandangan yang mendalam lagi jernih yang merupakan cerminan dari akidah Islam. Pandangan mereka tidak terbatas tentang dunia, bahkan menembusi negeri akhirat. Rasulullah saw mengubah pemikiran masyarakat bahwa Allah SWT tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahNya. Ikatan-ikatan kepentingan, kesukuan, dan patriotisme berubah menjadi ikatan ideologis yang memandang semua kaum mukmin bersaudara laksana satu jasad. Juga, melalui penanaman pemikiran akidah dan syariat Rasulullah berhasil mengubah tahap ukur aktivitas kehidupan masyarakat dari manfaat-egoisme ke tahap ukur halal-haram, dari hawa nafsu ke wahyu. Masyarakat Arab pra Islam yang sebelumnya membangun hubungan kenegaraan di atas kepentingan material dan ketamakan menjadi tegak di atas asas penyebaran akidah dan syariat Islam dan mengembangkannya ke seluruh umat manusia. Begitu pula, pemikiran Islam yang ditanamkan Rasulullah tentang kehidupan setelah dunia telah mengubah persepsi tentang kebahagiaan pada diri umat, dari sekedar memenuhi syahwat dengan segala kenikmatan dunia beralih kepada mencari reda Allah SWT. Jelaslah bahawa kaum muslim di bawah pembentukkan Nabi tidak takut akan kematian, dan berharap syahid di jalan Allah SWT. Sebab, mereka memahami bahwa dunia ini hanyalah jalan menuju akhirat. Demikianlah, melalui pemikiran Islam baik berupa akidah mahu pun syariah, Rasullah saw berhasil membentuk pemahaman, tahap ukur dan keyakinan masyarakat ketika itu menjadi Islam hingga terdirinya Daulah Islamiyah di Madinah. Selain itu, banyak sekali nash-nash Al Quran maupun perbuatan Nabi yang menunjukkan adanya pergolakan pemikiran (shirâ’ul fikriy) untuk menentang ideologi, peraturan dan kekufuran. Juga, beliau menentang akidah yang rosak, idea-idea yang keliru dan pemahaman yang sesat. Beliau melakukannya dengan cara menjelaskan kepalsuan, kesalahan dan pertentangannya dengan Islam untuk memurnikan dan menyelamatkan masyarakat dari idea-idea tersebut, serta dari pengaruh dan keburukannya.
Katakunci: Transformasi Masyarakat, Pemikiran Islam,Dakwah Rasulullah dan Masyarakat Arab